NuansaPendidikan.co.id, Jakarta – Gedung Auditorium Dr. Ir. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, menjadi saksi penyerahan penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Nasional oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar. Pada Selasa (17/10), ratusan sekolah dari seluruh Indonesia menerima penghargaan tersebut, yang menjadi bentuk apresiasi atas upaya dalam menerapkan prinsip Adiwiyata untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Berdasarkan penilaian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, sebanyak 135 sekolah meraih Adiwiyata Mandiri, sementara Adiwiyata Nasional diraih oleh 415 sekolah dari berbagai tingkatan pendidikan di Tanah Air.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Ciamis, H. Taufik Gumelar, menyampaikan bahwa dari jumlah sekolah tersebut, empat di antaranya berasal dari Kabupaten Ciamis. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Handapherang Kecamatan Cijeungjing berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri pada tahun 2023. Sementara itu, tiga Madrasah Tsanawiyah (MTsN) yang meraih Adiwiyata Nasional berasal dari Kecamatan Ciamis, Sindangkasih, dan Sukamantri.
Keberhasilan ini, menurut H. Taufik, merupakan hasil kolaborasi dan sinergitas antara sektor-sektor terkait, seperti sekolah, DPRKPLH Ciamis, Kementerian Agama, Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, dan KCD XIII Provinsi Jawa Barat, serta Himpunan Penggiat Adiwiyata. Pihak Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui DPRKPLH mengucapkan selamat dan terima kasih kepada sekolah atau madrasah yang berhasil meraih Adiwiyata Mandiri dan Nasional.
Menurut H. Taufik, Adiwiyata adalah penghargaan untuk sekolah yang secara aktif menerapkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS). Program ini bertujuan untuk membentuk perilaku tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan hidup di kalangan warga sekolah. Sekolah atau madrasah yang meraih penghargaan Adiwiyata dibina dan didampingi sejak awal, dengan fokus menciptakan lingkungan yang asri dan membangun budaya baik di kalangan siswa untuk merawat lingkungan.
H. Taufik juga menegaskan bahwa target ke depannya adalah memiliki Sekolah Adiwiyata di setiap kecamatan, dengan minimal 5-10 sekolah di setiap kecamatan. Semakin banyak sekolah yang meraih predikat Adiwiyata, semakin baik untuk lingkungan. Program Sekolah Adiwiyata bertujuan untuk menciptakan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Kepala Bidang Pengelolaan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKLH), Deasy Ariyanto, menambahkan bahwa penilaian Sekolah Adiwiyata bertujuan untuk mendorong sekolah menjadi lembaga yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Kegiatan ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari sosialisasi Adiwiyata, pembinaan, monitoring, evaluasi, penilaian calon sekolah Adiwiyata, rapat pleno, hingga penetapan sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Ciamis tahun 2023.
Semua kegiatan melibatkan berbagai instansi, seperti Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ciamis, Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII Provinsi Jawa Barat, serta Tim Pembina dan Tim Penilai Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Ciamis Tahun 2023. Upaya ini diharapkan dapat menjadikan sekolah sebagai lembaga yang memiliki peran aktif dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup.
Komentar