UNDIP, Poltekkes Kemenkes Surakarta, dan Mahidol University Thailand Berkolaborasi Mengembangkan Telapak Kaki Palsu Untuk Negara-Negara ASEAN

Berkolaborasi Mengembangkan Telapak Kaki Palsu Untuk Negara-Negara ASEAN

Semarang,Nuansa Pendidikan Selama tiga tahun terakhir, sebuah kolaborasi penelitian telah terjalin antara Universitas Diponegoro (UNDIP), Poltekkes Kemenkes Surakarta, dan Mahidol University Thailand untuk meningkatkan kualitas produk telapak kaki palsu buatan Indonesia. Langkah ini diambil guna menghadirkan inovasi yang lebih baik bagi para pengguna prostetik, terutama di negara berkembang. Semarang (30/12/25).

Hasil eksperimen awal menemukan beberapa kendala dari produk telapak kaki palsu yang ada, di antaranya keausan karet yang terjadi lebih cepat, patahnya bagian karet di sekitar jari kaki, serta ketahanan yang kurang optimal terhadap cuaca hujan. Masalah ini mendorong Agus Nugroho, seorang dosen di Jurusan Ortotik Prostetik Poltekkes Kemenkes Surakarta, untuk memulai penelitian bertajuk Development and Clinical Testing of Solid Ankle Cushion Heel (SACH Foot) for Low- and Middle-Income Countries di Mahidol University.

Melalui penelitian ini, tim berhasil mengembangkan SACH foot prosthesis dengan keel berbahan dasar polimer yang dilapisi karet komersial. Tujuannya adalah menciptakan telapak kaki palsu yang lebih tahan lama sekaligus memberikan kenyamanan ekstra bagi pasien amputasi bawah lutut.

Proses pengembangan melibatkan desain, simulasi finite element analysis, hingga pembuatan prototipe yang diperkuat kolaborasi dengan Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Teknologi Kesehatan CBIOM3S UNDIP. Penelitian ini juga dibimbing langsung oleh Prof. Dr. Rifky Ismail, salah satu peneliti senior di UNDIP. Hasilnya membuahkan prototipe telapak kaki palsu yang tidak hanya lebih ringan tetapi juga lebih nyaman untuk digunakan.

Pengujian produk ini dilakukan pada 13 pasien amputasi bawah lutut. Mereka melaporkan adanya perubahan signifikan saat menggunakan desain baru tersebut: langkah terasa lebih ringan, kenyamanan meningkat, dan energi yang dipakai menjadi jauh lebih hemat. Penelitian ini kemudian dirangkum Agus Nugroho dalam disertasi yang sukses diuji pada 25 Desember 2025 di Sirindhorn School of Prosthetics and Orthotics (SSPO), Faculty of Medicine Siriraj Hospital, Mahidol University.

Proyek ini tidak hanya melibatkan Agus Nugroho sebagai tokoh sentral. Ada pula dukungan penuh dari pembimbing penelitian ternama seperti Dr. Kazuhiko Sasaki dan Dr. Muhammad Nouman dari Mahidol University, serta Prof. Dr. Rifky Ismail dari Universitas Diponegoro. Penelitian ini juga diawasi oleh penguji eksternal: Dr. Gary Guerra dari St. Mary’s University, Amerika Serikat, dan Prof. Surapong Chatpun dari Chulalongkorn University, Thailand.

Hasil inovasi telapak kaki palsu ini tidak berhenti pada tahap laboratorium saja. Kerja sama antara UNDIP, Poltekkes Kemenkes Surakarta, dan Mahidol University memiliki visi besar untuk membawa hasil penelitian ini ke pasar komersial ASEAN di masa mendatang. Hal ini membuka peluang besar bagi produk prostetik buatan Indonesia untuk menjadi solusi andal bagi banyak pengguna di kawasan Asia Tenggara.

 

Sumber : Humas UNDIP

Editor : Redaksi

banner 336x280

Komentar