Surabaya,Nuansa Pendidikan – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemenuhan hak pendidikan bagi seluruh warganya. Dalam acara yang digelar di Dyandra Convention Hall Surabaya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi memperkenalkan Program Bantuan Biaya Pendidikan bagi Keluarga Prasejahtera. Inisiatif yang dipelopori oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur ini menjadi langkah monumental untuk membantu 48.077 siswa dari jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hingga Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berasal dari keluarga kurang mampu di berbagai daerah di Jawa Timur. 10 Desember 2025
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menekankan bahwa program ini bukan sekadar bentuk bantuan finansial, melainkan juga sebuah investasi penting untuk masa depan generasi muda. Ia menyampaikan harapan agar keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang bagi anak–anak Jawa Timur untuk meraih pendidikan terbaik. Program ini disebut sebagai langkah besar untuk mendukung Pendidikan Wajib Belajar 13 Tahun. Gubernur menambahkan bahwa program ini bertujuan mencegah angka putus sekolah, memastikan kesinambungan akses pendidikan, sekaligus meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah di tingkat menengah dan pendidikan khusus. Ia meyakinkan bahwa upaya tersebut akan berkontribusi pada pembangunan Sumber Daya Manusia Jawa Timur yang berkualitas dan kompetitif.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menjelaskan mekanisme pelaksanaan program ini. Bantuan akan didistribusikan secara selektif berdasarkan data akurat keluarga prasejahtera untuk memastikan penyaluran yang tepat sasaran. Ia menegaskan bahwa program ini merupakan strategi utama dalam meringankan beban biaya pendidikan serta menghapuskan hambatan finansial yang sering menjadi kendala bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Aries juga merinci empat tujuan spesifik dari program ini: meningkatkan akses siswa terhadap layanan pendidikan hingga menyelesaikan jenjang sekolah menengah, mencegah siswa putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, menjamin keberlangsungan proses pembelajaran bagi siswa prasejahtera guna meningkatkan partisipasi sekolah, serta secara signifikan meringankan beban biaya pendidikan bagi para keluarga penerima manfaat.
Acara peluncuran ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting dan mitra strategis sebagai bentuk dukungan kolektif terhadap keberhasilan inisiatif tersebut. Dr. Paudah, M.Si., selaku Direktur DUPD IV Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri RI, memberikan apresiasi terhadap langkah solutif Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ia melihat program ini sebagai teladan dalam menyinergikan pembangunan daerah dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara nasional.
Senada dengan itu, Wakil Ketua IV DPRD Provinsi Jawa Timur, Sri Wahyuni, S.Kep., Ns., menegaskan bahwa DPRD akan terus mendukung penuh agenda pro-rakyat seperti ini. Bersama Komisi E DPRD dan tokoh legislatif lainnya, seperti Dr. H. Rasiyo, M.Si., Hj. Lilik Hendarwati, dan Yordan M. Batara Goa, S.T., M.Si., pihaknya akan memastikan alokasi anggaran difokuskan pada perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan.
Hadir pula Direktur Utama Bank Jatim, Winardi Legowo, yang berperan dalam penyaluran dana bantuan, serta Prof. Dr. Warsono, M.S., Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur, yang menyoroti pentingnya program ini dari perspektif akademis untuk memperkuat ekosistem pendidikan di Jawa Timur.
Program Bantuan Biaya Pendidikan bagi Keluarga Prasejahtera ini diharapkan menjadi landasan baru untuk mewujudkan cita-cita bersama yaitu Jawa Timur yang lebih adil, makmur, dan cerdas.
Sumber By Dindik Jatim
Editor By Redaksi



















Komentar