Bandung, Nuansa Pendidikan – Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar), Deden Saepul Hidayat,turutambil bagian dalam Peringatan Hari Penyandang Disabilitas Internasional yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kota Bandung padaRabu, 10 Desember 2025.
Acara tersebut dimeriahkanoleh berbagai penampilan seni, pameran hasil karya siswa, serta diskusi seputar pendidikan khusus layanan bagi penyandangdisabilitas.Deden menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanyasebatas seremoni, tetapi juga menjadi wujud nyatadalam memberikan ruang bagi para penyandang disabilitas untuk mengembangkan diri.
Ia mengungkapkan bahwa tantangan utama saat ini adalah memperluas akses pendidikan khusus.Saat ini, akses pendidikan bagi anak disabilitas di wilayahJawa Barat baru mencapai sekitar 52 persen. Untuk mengatasi hal tersebut, Disdik Jabar terus berupaya meningkatkan akses melaluipenambahan jumlah sekolah luar biasa (SLB),baik negeri maupun swasta.
Hinggakini, terdapat 60 SLB negeri yang sudah operasional dan lebih dari 300 SLB swasta yang telahberdiri.
Menurutnya, peluanguntuk mendapatkan pendidikan bagi anak disabilitas sudah semakinterbuka. Namun, masih diperlukan kerja sama erat antara Disdik dengan UPI dan pihaklainguna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak penyandangdisabilitas.
Momen peringatan ini disebut sebagai ajang untuk memperkuat sosialisasi dan bergerak bersama dalam memastikan anak–anak disabilitas dapat menikmati pendidikan khusus di sekolah yang sesuai.
Acara tersebut digagas oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Khusus dari Fakultas Ilmu Pendidikan. Ketua pelaksana acara, Nadia Mumtaz, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan ruang kepada penyandang disabilitas agardapat mengembangkan diri melalui karya dan pameran.
Nadiamenambahkan bahwa anak-anak disabilitas mampu menghasilkan karya hebattanpahambatan yang membatasikreativitas mereka.Ia menekankan pentingnya memberikan kebebasan kepada mereka untuk mengeksplorasi kemampuan tanpa aturan yang membatasi potensi mereka.